Kamis, 14 November 2013

Tali Silahturahmi





Menurut Rasulullah SAW, Allah SWT akan melapangkan rezeki orang yang suka menyambung tali silaturahim. Allah juga akan memanjangkan umur kepadanya .

Imam Ali as. meriwayatkan dalam sebuah hadist, “Barangsiapa yang mengambil tanggung jawab atas suatu perkara, aku akan menjamin baginya empat perkara. Barangsiapa bersilaturahim, umurnya ak
an dipanjangkan, kawan-kawannya akan cinta kepadanya, rezekinya akan dipalangkan, dan ia aman masuk ke dalam surga. (Kanzul ‘Ummal). ''Juga Muhammad Baqir as. pernah mendapat wasiat dari ayahnya (Imam Zainul Abidin, as). Ia (kata Baqir) telah berwasiat kepadaku, “Janganlah duduk bersama lima jenis manusia. Jangan berbicara kepada mereka, bahkan jangan berjalan bersama mereka, meskipun tidak disengaja.
 Lima Jenias Orang Tersebut ialah :

>Pertama, Orang Fasik.
Karena ia akan menjualmu hanya untuk sesuap makanan.

>Kedua, Orang Bakhil.
Karena ia akan memutuskan hubungan di saat kita kita memerlukan.

>Ketiga, Pembohong.
Karena ia akan menipumu. Karena ia akan senantiasa menipumu.

>Keempat, Orang Bodoh.
Karena ia berkeinginan memberikan manfaat bagimu, namun karena kebodohannya, ia jutru merugikanmu.

>Kelima, Orang yang memutuskan tali silaturahim.
Karenanya, janganlah berdekatan dengannya”.

Memutus tali silaturahim adalah sesuatu yang dilarang oleh agama Islam. Dalam Q.S an-Nisa’: 1, Allah berfirman, “Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-namaNya, kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan silaturahim.”

Dalam kitab Ahkam al-Qur’an-nya, Ibnu al-Arabi menafsirkan ayat ini dengan: "Takutlah kepada Allah untuk berdosa kepada-Nya dan takutlah untuk memutus tali silaturahim".

Dari Abdullah bin Abi Aufa r.a. berkata, ketika sore hari pada hari Arafah, pada waktu kami duduk mengelilingi Rasulullah saw, tiba-tiba beliau bersabda, “Jika di majelis ini ada orang yang memutuskan silaturahim, silahkan berdiri, jangan duduk bersama kami.”

Dan ketika itu, diantara yang hadir hanya ada satu yang berdiri, dan itupun duduk di kejauhan. Dan dalam waktu yang tidak lama, ia kemudian duduk kembali. Rasulullah bertanya kepadanya,”Karena diantara yang hadir hanya kamu yang berdiri, dan kemudian kamu datang dan duduk kembali, apa sesungguhnya yang terjadi? Ia kemudian berkata, “Begitu mendengar sabda Engkau, saya segera menemui bibi saya yang telah memutuskan silaturahim dengan saya. Karena kedatangan saya tersebut, ia berkata, “Untuk apa kamu datang, tidak seperti biasanya kamu datang kemari.” Lalu saya menyampaikan apa yang telah Engkau sabdakan. Kemudian ia memintakan ampunan untuk saya, dan saya meminta ampunan untuknya (setelah kami berdamai, lalu saya datang lagi ke sini).Lalu...Rasulullah bersabda,
KAMU TELAH MELAKUKAN PERBUATAN YANG BAIK, DUDUKLAH, RAHMAT ALLAH TIDAK AKAN TURUN KE ATAS SUATU KAUM JIKA DI DALAMNYA ADA ORANG YANG MEMUTUSKAN SILATURAHIM.” RASULULLAH PERNAH BERSABDA,”TIDAK ADA SATU KEBAIKANPUN YANG PAHALANYA LEBIH CEPAT DIPEROLEH DARIPADA SILATURAHIM, DAN TIDAK AKA SATU DOSAPUN YANG ADZABNYA LEBIH CEPAT DIPEROLEH DI DUNIA, DISAMPING AKAN DIPEROLEH DI AKHERAT, MELEBIHI KEZALIMAN DAN MEMUTUSKAN TALI SILATURAHIM.”

Dalam sebuah riwayat lain, dari Anas r.a, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dilamakan bekas telapak kakinya (dipanjangkan umurnya), hendaknya ia menyambung tali silaturahim.

Rasulullah ditanya oleh seorang sahabat, "Wahai Rasulullah kabarkanlah kepadaku amal yang dapat memasukkan akan ke surga". Rasulullah menjawab; "Engkau menyembah Allah, jangan menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu, engkau dirikan shalat, tunaikan zakat dan engkau menyambung silaturahim". (HR. Bukhari).Dan yang terakhir, Rasulullah pernah berkata pada sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq r.a bahwa tiga perkara berikut ini benar adanya.

Pertama, barangsiapa yang dizalimi kemudian ia memaafkan, maka kemuliannya akan bertambah.

Kedua, barang siapa yang meminta-minta untuk meningkatkan hartanya, maka hartanya akan berkurang.

Ketiga, barangsiapa yang membuka pintu pemberian dan silaturahim, maka hartanya kan bertambah.Al-Qurthubi mengatakan, "Seluruh agama sepakat bahwa
MENYAMBUNG SILATURAHIM WAJIB DAN MEMUTUSKANNYA DIHARAMKAN".

Ibnu Abidin al-Hanafi mengatakan;"MENYAMBUNG SILATURAHIM WAJIB MESKIPUN HANYA DENGAN MENGUCAPKAN SALAM, MEMBERI HADIAH, MEMBERI PERTOLONGAN, DUDUK BARENG, NGOBROL, BERSIKAP RAMAH DAN BERBUAT BAIK.

Kalau seseorang yang hendak disilaturahim berada di lain tempat cukup dengan berkirim surat, namun lebih afdol kalau ia bisa berkunjung ke tempat tinggalnya". Orang yang menyambung silaturahim akan mendapat balasan di dunia berupa:

1. Mendapatkan ridho Allah SWT.

2. Membuat orang yang dikunjungi berbahagia. Hal ini amat sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Amal yang paling utama adalah membuat seseorang berbahagia.”

3. Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga sangat senang bersilaturahmi.

4. Disenangi oleh manusia.

5. Membuat iblis dan setan marah.

6. Memanjangkan usia.

7. Menambah banyak dan berkah rejekinya.

8. Membuat senang orang yang telah wafat. Sebenarnya mereka itu tahu keadaan kita yang masih hidup, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin hubungan baik.

9. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan.

10. Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka bersilaturahim) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu mendoakannya.

Dengan silaturahim yang teratur & terprogram dengan baik adalah bagian kunci suksesnya ukhuwah kita ini.


Kamis, 07 November 2013

Keutamaan Shalat Jum'at dan Ancaman Bagi Yang Meninggalkannya


Assalamualikum Sobat - sobat ,,apa kabar semuanya..???Mudah - mudahan baik - baik semuanya ya,,amiinn,,
kali saya akan memberi info tentang "Keutamaan Shalat Jum'at dan Ancaman Bagi Yang Meninggalkannya".
 
Alhamdullahirobil'alamin puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT,karena Allah SWT telah memberikan karunia yang besar pada kita dengan adanya shalat Jum’at. Diantara keutamaan shalat tersebut bisa menghapuskan dosa dan kesalahan, juga bisa meninggikan derajat seorang mukmin, bi idznillah. Sungguh akan merugi apabila tidak mengerjakan atau melaksanakan shalat Jum'at karena didalamnya terdapat pahala yang besar. Apa keutamaan shalat Jum'at dan bagaimana ancaman bagi orang yang tidak mau mengerjakan shalat Jum'at atau dengan sengaja meninggalkan shalat Jum'at?



Keutamaan / Fadhilah Shalat Jum’at :

1. Dapat Menghapuskan Dosa

Dikeluarkan oleh Imam Muslim, dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الصَّلاَةُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ

“Di antara shalat lima waktu, di antara Jum’at yang satu dan Jum’at yang berikutnya, itu dapat menghapuskan dosa di antara keduanya selama tidak dilakukan dosa besar.” (HR. Muslim no. 233).

2. Allah menyempurnakan Islam dan mencukupkan nikmat

Pada hari itu, Allah menyempurnakan bagi orang beriman agama mereka, Dia pun mencukupkan nikmat-Nya, dan itu terjadi pada hari Jum’at. Allah Ta’ala berfirman :

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” (QS. Al Ma’idah: 3).

Ketika Ibnu ‘Abbas membaca ayat di atas, beliau berkata, “Orang Yahudi mengatakan:
لو نزلت هذه الآية علينا، لاتخذنا يومها عيدًا!

Seandainya ayat ini turun di tengah-tengah kami, niscaya kami akan merayakan hari turunnya ayat tersebut sebagai ‘ied (hari besar atau hari raya). Ibnu ‘Abbas berkata bahwa ayat ini turun saat bertemunya dua hari raya yaitu hari raya ‘ied (haji akbar) dan hari Jum’at. (Disebutkan pula oleh Ibnu Jarir Ath Thobari dalam kitab tafsirnya)

3. Hari yang disebut Asy Syahid

Para ulama menafsirkan mengenai ayat,
وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ

“Dan yang menyaksikan dan yang disaksikan.” (QS. Al Buruj: 3), dengan hari Jum’at. Sebagaimana kata Ibnu ‘Umar yang dimaksud asy syahid dalam ayat tersebut adalah hari Jum’at, sedangkan al masyhud adalah hari nahr (Idul Adha). (Lihat Zaadul Masiir, Ibnul Jauzi, 9: 70-71)

4. Jika bersegera menghadiri shalat Jum’at, akan memperoleh pahala yang besar

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ حَضَرَتْ الْمَلَائِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ

“Barangsiapa mandi pada hari jumat sebagaimana mandi janabah, lalu berangkat menuju masjid, maka dia seolah berkurban dengan seekor unta. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) kedua maka dia seolah berkurban dengan seekor sapi. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) ketiga maka dia seolah berkurban dengan seekor kambing yang bertanduk. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) keempat maka dia seolah berkurban dengan seekor ayam. Dan barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) kelima maka dia seolah berkurban dengan sebutir telur. Dan apabila imam sudah keluar (untuk memberi khutbah), maka para malaikat hadir mendengarkan dzikir (khuthbah tersebut).” (HR. Bukhari no. 881 dan Muslim no. 850)

5. Setiap langkah menuju shalat jum'at mendapat ganjaran puasa dan shalat setahun

Dari Aus bin Aus, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَغَسَّلَ ، وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ ، وَدَنَا وَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ ، كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ يَخْطُوهَا أَجْرُ سَنَةٍ صِيَامُهَا وَقِيَامُهَا

“Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at dengan mencuci kepala dan anggota badan lainnya, lalu ia pergi di awal waktu atau ia pergi dan mendapati khutbah pertama, lalu ia mendekat pada imam, mendengar khutbah serta diam, maka setiap langkah kakinya terhitung seperti puasa dan shalat setahun.” (HR. Tirmidzi no. 496. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat penjelasan hadits dalam Tuhfatul Ahwadzi, 3: 3).

Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah menyebutkan,
وَتَبَيَّنَ بِمَجْمُوعِ مَا ذَكَرْنَا أَنَّ تَكْفِير الذُّنُوب مِنْ الْجُمُعَة إِلَى الْجُمُعَة مَشْرُوط بِوُجُودِ جَمِيع مَا تَقَدَّمَ مِنْ غُسْل وَتَنْظِيف وَتَطَيُّب أَوْ دَهْن وَلُبْس أَحْسَن الثِّيَاب وَالْمَشْي بِالسَّكِينَةِ وَتَرْك التَّخَطِّي وَالتَّفْرِقَة بَيْن الِاثْنَيْنِ وَتَرْك الْأَذَى وَالتَّنَفُّل وَالْإِنْصَات وَتَرْك اللَّغْو

“Jika dilihat dari berbagai hadits yang telah disebutkan, penghapusan dosa yang dimaksud karena bertemunya Jum’at yang satu dan Jum’at yang berikutnya bisa didapat dengan terpenuhinya syarat sebagaimana yang telah disebutkan yaitu mandi, bersih-bersih diri, memakai harum-haruman, memakai minyak, memakai pakaian terbaik, berjalan ke masjid dengan tenang, tidak melangkahi jama’ah lain, tidak memisahkan di antara dua orang, tidak mengganggu orang lain, melaksanakan amalan sunnah dan meninggalkan perkataan laghwu (sia-sia).” (Fathul Bari, 2: 372).

ANCAMAN MENINGGALKAN SHALAT JUM'AT DENGAN SENGAJA

Allah SWT berfirman dalam Kitab-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسَعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Jumu'ah: 9)

Karenanya, meninggalkan shalat Jum'at tanpa sebab yang syar'i seperti sakit parah, safar, hujan sangat lebat adalah dosa besar. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah memperingatkan dengan keras atas siapa saja yang melalaikannya,

لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمْ الْجُمُعَاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنْ الْغَافِلِينَ

“Hendaknya suatu kaum berhenti dari meninggalkan shalat Jum’at atau Allah akan menutup hati mereka kemudian menjadi bagian dari orang-orang yang lalai.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah dan Ibnu Umar) 

Dalam Musnad Ahmad dan Kutub Sunan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَنْ تَرَكَ ثَلَاثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا بِهَا طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قَلْبِهِ

“Siapa yang meninggalkan tiga kali shalat Jum’at karena meremehkannya, pasti Allah menutup mati hatinya.”
Diriwayatkan dari Usamah Radhiyallahu 'Anhu, RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ تَرَكَ ثَلَاثَ جُمُعَاتٍ مِنْ غَيْرِ عُذْرٍ كُتِبَ مِنَ الْمُنَافِقِيْنَ

"Siapa yang meninggalkan tiga Jum'at (shalatnya) tanpa udzur (alasan yang dibenarkan) maka ia ditulis termasuk golongan orang-orang munafik." (HR. Al-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Kabir dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

Bahkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkehendak akan membakar rumah-rumah yang di dalamnya terdapat para lelaki yang meninggalkan shalat Jum’at. Beliau bersabda,

لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ رَجُلًا يُصَلِّي بِالنَّاسِ ثُمَّ أُحَرِّقَ عَلَى رِجَالٍ يَتَخَلَّفُونَ عَنْ الْجُمُعَةِ بُيُوتَهُمْ

“Sungguh aku berkeinginan menyuruh seseorang untuk shalat mengimami manusia kemudian aku membakar rumah-rumah para lelaki yang meninggalkan shalat Jum’at.” (HR. Muslim)

Imam Nawawi rahimahullaah menjelaskan dalam satu riwayat bahwa shalat yang dimaksud adalah shalat Isya’, dalam riwayat lain shalat Jum’at, dan dalam riwayat lainnya shalat secara mutlak. Semuanya shahih dan tidak saling menafikan. (Lihat: Syarah Muslim oleh Imam Nawawi: 5/153-154)

Karenanya, para pemuda dan siapa saja yang terlanjur meremehkan shalat Jum'at dan beberapa kali meninggalkannya agar segera bertaubat kepada Allah dengan penyesalan yang dalam. Bertekad untuk tidak mengulanginya. Kemudian menanamkan azam dalam diri akan menjaga shalat Jum'at. Jika tidak, khawatir Allah menutup pintu hidayah, sehingga ia meninggal di luar Islam. Wallahu Ta'ala A'lam.


Sumber :
http://rumaysho.com/hukum-islam/shalat/4212-keutamaan-shalat-jumat.html
http://www.voa-islam.com/islamia/ibadah/2013/04/25/24188/ancaman-sengaja-meninggalkan-shalat-jumat/
http://bloggerbondowoso24.blogspot.com/2013/05/keutamaan-shalat-jumat-dan-ancaman-bagi.html

Selasa, 05 November 2013

Tahun BARU Hijriah

Assalamualaikum Sobat Rohis ,,Hari ini saya akan berbagi sedikit info yang berkaitan dengan TAHUN BARU HIJRIAH,,ya mudah - mudahan bisa bermanfaat buat Sobat - Sobat semua...
:)
 Ni,,langsung di baca aja dehh,,!!!

Pergantian Tahun baru ini merupakan momen kita untuk intropeksi diri dan merupakan refleksi catatan sejarah yang nanti kita akan pertanggung jawaban di hadapan Allah SWT.

Agar lebih jelas lagi...berikut ini ada penjelasannya..,
lanjut..!!!! baca lagii..!  :)

 

Iqra’ Bacalah kitabaka kitabmu (catatan amal), kafa cukuplah bi-nafsika  tentang dirimu al-yauma pada hari ini alaika sebagai hasibaa perhitungan amal.

(QS. Al-Israa’ 14).





 Hasabu anfusakum hisablah diri kalian qabla anta hasabuu sebelum kalian dihisab wa zanuu anfusakum timbanglah diri kalian qabla antazanu sebelum kalian ditimbang fainnahu ahwan alaikum karena sungguh mudah bagi kalian fii hisabi ghadaa bagi orang-orang yang melakukan hisab di dunia anta hasibu anfusakum berhias dirilah kalian dengan amal shaleh al-yauma pada hari ini wa tazanu li-ta’ardhil akbar untuk sebuah perhelatan akbar pada hari kiamat (HR. Al-Faqih).



Karena itulah kita dituntut untuk melakukan introspeksi diri dengan membaca terlebih dahulu lembaran catatan sejarah kita setahun yang lalu, untuk dijadikan sebagai cermin dalam menempuh dan mengisi perjalanan sejarah tahun berikutnya.



 Man Barang siapa yang istawa kemarin keadaannya sama yaumaahu dengan hari ini fahuwa maghbunun maka ia adalah orang-orang yang merugi Wa man kaana Barang siapa yang ghaduhu syarraan hari esuk keadaannya lebih buruk min yaumihi dari hari ini fahuwa mal-uunun maka ia adalah orang yang terkutuk Wa man Barang siapa yang lamyakun fiz ziyaadati keadaannya tidak bertambah  fahuwa fiinnuqshaani maka berada dalam kekurangan Waman kaana fiinuqshaani fal-mautu khairun lahu Dan barang siapa yang berada dalam kekurangan maka mati lebih baik baginya (HR. al-Faqih).

Hadist tersebut memberikan isyarat kepada kita bahwa hidup ini harus mengalami perubahan kearah kebaikan dari waktu kewaktu secara individu maupun bermasyarakat. Dan barang siapa yang berhijriyah dijalan Allah niscaya akan mendapati di muka bumi ini tempat hijriyah yang luas dan rezeki yang banyak. Orang yang beriman hendaknya bertaqwa kepada Allah dan mencari jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya dan berhijriyah pada jalan-Nya agar mendapat keberuntungan. 
 

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ  (١١)

Lahu bagi manusia mu’aqqibaatun disertai pengikut/malaikat  min baini dari arah yadaihi didepannya wa min khalfihii dan dari belakangnya yahfathuunahu mereka menjaga/mencatatnya min amrillah atas perintah Allah.(QS. Ar-Ra’ad, 11).
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (١٨)وَلا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (١٩)

Yaa-ayyuha Wahai alladziina orang-orang yang aamanuu beriman taqullaha bertakwalah kepada Allah wat-tandhur dan hendaklah memperhatikan nafsun dirinya maa qaddamat apa yang akan ia perbuat lighad untuk hari esok wattaqullaha dan bertakwalah kepada Allah. Innallaha Sesungguhnya Allah khabiirun Maha mengetahui bimaa terhadap apa ta’maluun yang kamu kerjakan. Wa laa-takuunuu dan janganlah kamu kalladziina seperti orang-orang yang nasuullaha lupa kepada Allah fa’ansahum lalu Allah menjadikan lupa anfusahum kepada diri mereka sendiri ulaika mereka itulah humul orang orang yang faasiquun fasik (QS. Al-Hasyr, 18-19).

       Kesadaran yang harus kita lakukan dalam menghadapi pergantian tahun hijrah ini adalah menemukan jati diri  sehingga tahun baru hijrah ini diharapkan merupakan momentum untuk dapat menemukan pencerahan, menuju arah perubahan perbaikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Sebab tanpa perubahan mustahil kita bisa keluar dari krisis peradaban manusia yang sedang melanda bangsa Indonesia ini Manusia merupakan makhluk tertinggi ciptaan Tuhan yang dalam dirinya telah dibekali nilai-nilai kemanusiaan dan ketuhanan. Oleh karena itulah, kehidupan hendaknya memberikan makna pada manusia dan selalu ingat akan Tuhannya. Merasa menjadi manusia yang diciptakan tidak sempurna untuk mengendalikan jagad raya. Siapa saja yang merasa menjadi ciptaan-Nya pada dasarnya hanyalah sekedar menjalani hidup. Maka hendaknya dalam setiap kebersamaan ciptakan suasana kekerabatan, kekeluargaan dengan mengedepankan perilaku dan budi pekerti luhur.

الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ (٢٠)

Alladziina orang-orang yang aamanuu beriman wa haajaruu  dan berhijrah wa jahaduu serta berjihad fii sabiilillahi di jalan Allah bi-amwalihim dengan harta benda wa anfusihim dan jiwa raga mereka a’dhamu adalah lebih Tinggi darajatan derajatnya indallahi di sisi Allah.Wa ulaika Dan itulah humul  orang-orang yang muflihuun mendapat kemenangan.(QS. At-Taubah, 20).


Nah,,itulah tadi sekilas info yg berkaitan dengan TAHUN BARU HIJRIAH,dan sobat - sobat dapat menyimpulkan apa yang hrus dilakukan untuk memulai TAHUN yang baru ini..,semoga di tahun yg baru ini kita bisa lebih baik dari tahun yg lalu,,dan semoga ALLAH SWT meridhoi kita selalu ,,
amiinn,,,
 Selamat Tahun Baru Hijiriah Sobatt..
:)

Aroma Kasturi Keluar Dari Hidung Jenazah Seorang Wanita Saat Dimandikan

      Ummu Ahmad ad-Du’aijy berkata ketika ia ditemui Majalah Yamamah tentang kematian seorang gadis berusia 20 tahun pada kecelakaan kendaraan. Beberapa saat sebelum meninggal, ia pernah ditanya oleh familinya “Bagaimana keadaanmu wahai fulanah.?” Ia menjawab, “Baik, alhamdulillah.” Tetapi beberapa saat setelah itu ia meninggal dunia. Semoga Allah merahmatinya.
       Mereka membawanya ke tempat memandikan mayat. Ketika kami meletakkan mayatnya di atas kayu pemandian untuk dimandikan, kami melihat wajahnya ceria dan tersimpul senyuman seakan-akan ia sedang tidur. Di tubuhnya tidak ada cacat, patah dan luka. Dan anehnya (sebagaimana yang dikatakan ummu Ahmad) ketika mereka hendak mengangkatnya untuk menyelesaikan mandinya, keluar benda berwarna putih yang memenuhi ruangan tersebut menjadi harum kasturi. Subhanallah! Benar ini adalah bau kasturi. Kami bertakbir dan berdzikir kepada Allah sehingga anakku yang merupakan sahabat si mayit menangis melihatnya.

        Kemudian aku bertanya kepada bibi si mayit tentang keponakannya, bagaimana keadaannya semasa hidup?


  penasaran apa kelanjutannya..?????
klik judulnya..ntar bisa baca sampe hbiss,,
heeee...

Senin, 24 Juni 2013

Ramadhan Asiiikkk

marhaban yaa ramadhan, pucuk selasih bertunas menjulang dahannya patah tolong betulkan, puasa ramadhan kembali menjelang, salah dan khilaf mohon dimaafkan. selamat menunaikan ibadah puasa jika hati sejernih air, jangan biarkan ia keruh jika hati seputih awan, jangan biarkan ia mendung jika hati seindah bulan, hiasi ia dengan iman dibulan yg suci ini ijinkan kami sekeluarga ” mohan maaf lahir bathin” seiring terbenam mentari di akhir sya’ban tibalah kini bulan ramadhan pesan ini sebagai ganti jabat tangan untuk mohonkan maaf dan kekhilafan marhaban ya ramadhan. tiada kemenangan tanpa zikrullah tiada amal tanpa keikhlasan tiada ampunan tanpa maaf dari sesama marhaban ya ramadhan.. hari berlalu begitu cepat segudang aktivitas telah menguras tenaga dan pikiran kita, hingga tanpa terasa hanya dalam hitungan berapa puluh jam lagi kita akan songsong fajar suci ramadhon yang akan mencuci lahir dan batin kita selama 1 tahun. tapi sebelumnya dengan segala kerendahan hati, saya mohon maaf lahir dan batin, sebelum akhirnya kita akan berserah diri pada allah swt. amin…
sumber:http://lucuunik-aneh.blogspot.com/2013/06/kumpulan-sms-puasa-ramadhan-2013-1434-h.html